This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 24 Maret 2012

LAPORAN PRAKTIKUM 5 VIRTUAL LAN PACKET TRACER

I. TUJUAN
  • Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari konfigurasi VLAN 
  • Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara mengkonfigurasi VLAN
  • Agar mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari VLAN
II. TEORI DASAR


VLAN (Virtual Local Area Network) adalah sebuah metode atau konsep yang menggabungkan beberapa broadcast domain menjadi satu collision domain. Penerapan konfigurasi VLAN dapat dilakukanpada manageable switch. Port dengan VLAN ID yang sama dikatakan dalam satu broadcast domain. JikaVLAN ID nya berbeda, maka broadcast domainnya pun berbeda dan tidak dapat berkomunikasi. VLANbekerja di IEEE 802.1Q.
Gambar Jaringan VLAN
Tipe-tipe VLAN :

1. Berdasarkan port Keanggotaan Pada VLAN dapat didasarkanpada port yang digunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh pada Switch dengan 4 port.
2. Berdasarkan MAC Address Keanggotaan suatu VLAN di dasarkan pada MAC Address dari setiap workstation komputer yang dimiliki oleh user. Kelebihannya apabila user berpindah-pindah, dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut.
3. Berdasarkan tipe protocol yang digunakan Keanggotaan VLAN juga bisa bedasarkan protokol yang digunakan. Keuntungannya adalah seorang user tidak perlu mengkonfigurasi ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat.
4. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi Sangat memungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe untuk diterapkan pada suatu jaringan.Tipe koneksi dari VLAN dapat dibagi menjadi 3, yaitu:1. Trunk Link 2. Access Link 3. Hybrid Link
5.Berdasarkan Alamat Subnet IP Suatu subnet IP Adress pada suatu jaringan routing pada jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN tabel IP Subnet dengan VLAN.Keuntungannya adalah seorang user tidak perlu untuk mengkonfigurasi ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat.

III. ALAT DAN BAHAN
  • 1 buah laptop 
  • Software Simulasi Jaringan Packet Tracer 5.3
IV. LANGKAH PERCOBAAN
IV.1 Skema Jaringan VLAN 
IV.2 Membuat skema jaringan  VLAN di Packet Tracer
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Siapkan 6 buah PC yang ada pada Device Box pada bagian End Devices.
Ambil tiga Switch yang ada pada Device Box pada bagian Switches.
Hubungkan keenam PC dan switch dengan menghubungkan kabel straight yang berada di Device Box pada bagian Connections lalu pilih Copper Straight-Over. Dengan ketentuan sebagai berikut :
VLAN 10 FastEthernet -> S2 FastEthernet 0/11
VLAN 20 FastEthernet -> S2 FastEthernet 0/18
VLAN 30 FastEthernet -> S2 FastEthernet 0/6
VLAN 1   FastEthernet -> S3 FastEthernet 0/11
VLAN 2   FastEthernet -> S3 FastEthernet 0/18
VLAN 3   FastEthernet -> S3 FastEthernet 0/6
Dan switch dengan switch menggunakan kabel Cross. Dengan ketentuan sebagai berikut :
S2 FastEthernet0/1 -> S1 FastEthernet0/1
S3 FastEthernet0/3 -> S1 FastEthernet0/3
Klik PC yang ada di Logical workspace pilih desktop pilih IP Configuration, lalu setting alamat IP Address tiap PC yang berada dalam satu network dengan setingan IP Addressnya :
VLAN 10
IP Address    : 172.17.10.21
Subnet Mask : 255.255.0.0
VLAN 20
IP Address    : 172.17.20.22
Subnet Mask : 255.255.0.0
VLAN 30
IP Address    : 172.17.30.23
Subnet Mask : 255.255.0.0
VLAN 1
IP Address    : 172.17.10.24
Subnet Mask : 255.255.0.0
VLAN 2
IP Address    : 172.17.20.25
Subnet Mask : 255.255.0.0
VLAN 3
IP Address    : 172.17.30.26
Subnet Mask : 255.255.0.0
IV.3 Mengkonfigurasi VLAN di Packet Tracer
Mengkonfigurasi Switch S1
Klik Switch S1 kenudian klik CLI kemudian membuat empat VLAN menggunakan vlan-id dan nama-nama di bawah ini :
Setelah membuat VLAN, kembali ke konfigurasi global dan mengeluarkan perintah showvlan untuk memverifikasi penciptaan VLAN baru.
Pada Switch S2 dan S3 gunakan perintah langkah-langkah yang sama dengan S1 untuk membuat nama VLAN.

Mengkonfigurasi Switch S2
Menetapkan VLAN ke port aktif pada S2. Masukkan perintah berikut :

Mengkonfigurasi Swith S3
Menetapkan VLAN ke port aktif pada S3. Masukkan perintah berikut :

Mengkonfigurasi Trunk Switch S1
Konfigurasi Switch S1 FastEthernet 0/1 dan FastEthernet 0/3 untuk trunk dan menggunakan VLAN 99 sebagai native VLAN.
Setelah port menjadi aktif, secara berkala menerima pesan syslog berikut :
%CDP-4-NATIVE_VLAN_MISMATCH: Native VLAN mismatch discovered on FastEthernet0/1 (99), with S2 FastEthernet0/1 (1).
%CDP-4-NATIVE_VLAN_MISMATCH: Native VLAN mismatch discovered on FastEthernet0/3 (99), with S3 FastEthernet0/3 (1).

Memverifikasi trunk di Switch S2 dengan perintah berikut :
Mengkonfigurasi VLAN 99 sebagai Native VLAN di switch S2
Memverifikasi trunk di Switch S3 dengan perintah berikut :
Mengkonfigurasi VLAN 99 sebagai Native VLAN di switch S3

V. HASIL PERCOBAAN
Untuk mengecek apakah Simulasi Jaringan VLAN yang tadi sudah dibuat berjalan dengan baik atau tidak dapat dilakukang dengan cara PING. Jika muncul tulisan Reply from 172.17.10.21: bytes=32 time=1ms TTL=128 maka laptop telah terhubung dan terkoneksi dengan baik.
PC VLAN 10 -> PC VLAN 1
PC VLAN 20 -> PC VLAN 2
PC VLAN 30 -> PC VLAN 3

Minggu, 18 Maret 2012

LAPORAN PRAKTIKUM 4 SOFTWARE ANALISA DAN SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN PACKET TRACER

I. LATAR BELAKANG
Cisco Paket Tracer 5.3 adalah sebuah solusi bagi para pembelajar cisco untuk membuat konsep jaringan sementara, mungkin bisa juga di terapkan untuk implementasi sebenarnya sebelum membuat jaringan yang benar-benar nyata.


II. TUJUAN
  • Agar Mahasiswa dapat mengenal aplikasi implementasi jaringan packet tracer.
  • Agar Mahasiswa dapat membuat sebuah implementasi jaringan mengunakan packet tracer.
  • Agar Mahasiswa dapat menkofigurasi implementasi sebuah jaringan menggunakan packet tracer.
III. LATAR BELAKANG
Cisco Systems adalah perusahaan terbesar dan terkemuka di dunia yang memproduksi perangkat keras untuk jaringan internet dan intranet. Peralatan tersebut meliputi jaringan komputer dan komunikasi mulai dari hub dan sampai peralatan besar seperti switch ATM (Asynchcronous Transfer Mode) lebih dari 90 % komunikasi internet melewati peralatan router yang dibuat oleh Cisco. Kantor Pusat Cisco berada di San Jose Amerika Serikat. Beroperasi di lebih 100 negara di dunia dan baru tahun 1995 membuka kantor cabang di Indonesia. Cisco memanfaatkan teknologi internet untuk memberikan pelayanan kepada para pemakai produk -produknya. Mulai dari informasi produk, edukasi dukungan teknis, sampai pada layanan bisnis dapat diakses melalui internet. Cisco juga membuat suatu software pembelajaran yang bernama Packet Tracer, Packet Tracer adalah sebuah software yang dikembangkan oleh Cisco. Dimana software tersebut berfungsi untuk membuat suatu jaringan komputer atau sering disebut dengan computer network. Dalam program ini telah tersedia beberapa komponen–kompenen atau alat–alat yang sering dipakai atau digunakan dalam system network tersebut, Misalkan contoh seperti kabel LAN : staright, cross over, console, HUB, SWITCHES, ROUTER dan lain sebagainya. Sehingga kita dapat dengan mudah membuat sebuah simulasi jaringan komputer di dalam PC, simulasi ini berfungsi untuk mengetahui cara kerja pada tiap – tiap alat tersebut dan cara pengiriman sebuah pesan dari komputer 1 ke computer lain dapat di simulasikan juga disini.

IV. ALAT DAN BAHAN
  • 1 buah laptop
  • Software Packet Tracer versi 5.3
V. LANGKAH PERCOBAAN
V.1 Membuat Simulasi Jaringan Pertama
Siapkan 2 buah PC yang ada pada Device Box pada bagian End Devices.

Hubungkan kedua PC dengan menghubungkan kabel cross yang berada di Device Box pada bagian Connections lalu pilih Copper Cross-Over.

Klik PC yang ada di Logical workspace pilih desktop pilih IP Configuration, lalu setting alamat IP Address tiap PC yang berada dalam satu network dengan setingan IP Addressnya :
PC0
IP Address    : 192.168.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC1
IP Address    : 192.168.0.2
Subnet Mask : 255.255.255.0

V.2 Membuat Simulasi Jaringan Kedua
Siapkan 3 buah PC yang ada pada Device Box pada bagian End Devices.
Ambil satu Hub yang ada pada Device Box pada bagian Hubs.
Hubungkan ketiga PC dan hubs dengan menghubungkan kabel straight yang berada di Device Box pada bagian Connections lalu pilih Copper Straight-Over.
Klik PC yang ada di Logical workspace pilih desktop pilih IP Configuration, lalu setting alamat IP Address tiap PC yang berada dalam satu network dengan setingan IP Addressnya :
PC0
IP Address    : 192.168.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC1
IP Address    : 192.168.0.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC2
IP Address    : 192.168.0.3
Subnet Mask : 255.255.255.0
V.3 Membuat Simulasi Jaringan Ketiga
Siapkan 3 buah PC yang ada pada Device Box pada bagian End Devices.
Ambil satu Switch yang ada pada Device Box pada bagian Switches.
Hubungkan ketiga PC dan switch dengan menghubungkan kabel straight yang berada di Device Box pada bagian Connections lalu pilih Copper Straight-Over.
Klik PC yang ada di Logical workspace pilih desktop pilih IP Configuration, lalu setting alamat IP Address tiap PC yang berada dalam satu network dengan setingan IP Addressnya :
PC0
IP Address    : 192.168.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC1
IP Address    : 192.168.0.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC2
IP Address    : 192.168.0.3
Subnet Mask : 255.255.255.0

V.4 Membuat Simulasi Jaringan Keempat
Siapkan 6 buah PC yang ada pada Device Box pada bagian End Devices.
Ambil satu Hub yang ada pada Device Box pada bagian Hubs.
Ambil satu Switch yang ada pada Device Box pada bagian Switches.
Hubungkan keenam PC dan switch dan hub dengan menghubungkan kabel straight yang berada di Device Box pada bagian Connections lalu pilih Copper Straight-Over dan hub dan switch menggunakan kabel Cross.
Klik PC yang ada di Logical workspace pilih desktop pilih IP Configuration, lalu setting alamat IP Address tiap PC yang berada dalam satu network dengan setingan IP Addressnya : 

PC0
IP Address    : 192.168.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC1
IP Address    : 192.168.0.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC2
IP Address    : 192.168.0.3
Subnet Mask : 255.255.255.0


PC3
IP Address    : 192.168.0.4
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC4
IP Address    : 192.168.0.5
Subnet Mask : 255.255.255.0


PC5
IP Address    : 192.168.0.6
Subnet Mask : 255.255.255.0
V.5 Membuat Simulasi Jaringan Kelima
Siapkan 12 buah PC yang ada pada Device Box pada bagian End Devices.
Ambil lima Switch yang ada pada Device Box pada bagian Switches.
Hubungkan kedua belas PC dan switch dengan menghubungkan kabel straight yang berada di Device Box pada bagian Connections lalu pilih Copper Straight-Over dan switch dengan switch menggunakan kabel Cross.


Klik PC yang ada di Logical workspace pilih desktop pilih IP Configuration, lalu setting alamat IP Address tiap PC yang berada dalam satu network dengan setingan IP Addressnya : 

PC0
IP Address    : 192.168.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC1
IP Address    : 192.168.0.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC2
IP Address    : 192.168.0.3
Subnet Mask : 255.255.255.0


PC3
IP Address    : 192.168.0.4
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC4
IP Address    : 192.168.0.5
Subnet Mask : 255.255.255.0


PC5
IP Address    : 192.168.0.6
Subnet Mask : 255.255.255.0






PC6
IP Address    : 192.168.0.7
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC7
IP Address    : 192.168.0.8
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC8
IP Address    : 192.168.0.9
Subnet Mask : 255.255.255.0


PC9
IP Address    : 192.168.0.10
Subnet Mask : 255.255.255.0
PC10
IP Address    : 192.168.0.11
Subnet Mask : 255.255.255.0


PC11
IP Address    : 192.168.0.12
Subnet Mask : 255.255.255.0
V.6 Membuat Simulasi Jaringan 6


Siapkan 12 buah PC yang ada pada Device Box pada bagian End Devices.


Ambil lima Switch yang ada pada Device Box pada bagian Switches.

Hubungkan kedua belas PC dan switch dengan menghubungkan kabel straight yang berada di Device Box pada bagian Connections lalu pilih Copper Straight-Over dan switch dengan switch menggunakan kabel Cross. Klik PC yang ada di Logical workspace pilih desktop pilih IP Configuration, lalu setting alamat IP Address tiap PC yang berada dalam satu network dengan setingan IP Addressnya :  PC11 IP Address    : 192.168.1.1 Subnet Mask : 255.255.255.0 PC21 IP Address    : 192.168.2.1 Subnet Mask : 255.255.255.0 PC31 IP Address    : 192.168.3.1 Subnet Mask : 255.255.255.0 PC12 IP Address    : 192.168.1.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 PC22 IP Address    : 192.168.2.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 PC32 IP Address    : 192.168.3.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 PC13 IP Address    : 192.168.1.3 Subnet Mask : 255.255.255.0 PC23 IP Address    : 192.168.2.3 Subnet Mask : 255.255.255.0 PC33 IP Address    : 192.168.3.3 Subnet Mask : 255.255.255.0 PC14 IP Address    : 192.168.1.4 Subnet Mask : 255.255.255.0 PC24 IP Address    : 192.168.2.4 Subnet Mask : 255.255.255.0 PC34 IP Address    : 192.168.3.4 Subnet Mask : 255.255.255.0 VI. HASIL PERCOBAAN Untuk mengecek apakah simulasi jaringan yang tadi sudah dibuat berjalan dengan baik atau tidak dapat dilakukan dengan cara mengirimkan paket ICMP. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Hasil Simulasi Jaringan 1  Klik Gambar Pesan yang berada disisi kanan aplikasi Packet Tracer, lalu klik PC yang ingin mengirim pesan tersebut. Setelah itu klik PC tujuan dikirimkannya pesan tersebut. Lalu klik Simulation dibelakang Realtime. Lalu klik Edit Filters, hapus tanda centang pada Show All/None, lalu centang ICMP. Setelah itu Klik Auto Capture / Play. Lalu lihat disisi kanan bawah aplikai Packet Tracer. Apabila di kotak tersebut tertera status Successful, berarti simulasi jaringan yang tadi dibuat berjalan dengan baik. 2. Hasil Simulasi Jaringan 2 3. Gasil Simulasi Jaringan 3 4. Hasil Simulasi Jaringan 4 5. Hasil Simulasi Jaringan 5 6. Hasil Simulasi Jaringan 6

Kamis, 08 Maret 2012

LAPORAN PRAKTIKUM 3 NETWORK ANALYSIS TOOL, APPLICATION LAYER PROTOCOL, DAN TRANSPORT LAYER PROTOCOL

I. NETWORK ANALYSIS TOOL 
I.1 Tujuan 
  • Mendeskripsikan fungsi dari Wireshark sebagai salah satu network analysis tool. 
  • Melakukan capture dengan Wireshark 
I.2 Latar Belakang
Wireshark merupakan salah satu network analysis tool, atau disebut juga dengan protocol analysis tool atau packet sniffer. Wireshark dapat digunakan untuk troubleshooting jaringan, analisis, pengembangan software dan protocol, serta untuk keperluan edukasi. Wireshark merupakan software gratis, sebelumnya, Wireshark dikenal dengan nama Ethereal. Packet sniffer sendiri diartikan sebagai sebuah program atau tool yang memiliki kemampuan untuk ‘mencegat’ dan melakukan pencatatan terhadap traffic data dalam jaringan. Selama terjadi aliran data dalam, packet sniffer dapat menangkap protocol data unit (PDU), melakukan dekoding serta melakukan analisis terhadap isi paket berdasarkan spesifikasi RFC atau spesifikasi - spesifikasi yang lain. Wireshark sebagai salah satu packet sniffer diprogram sedemikian rupa untuk mengenali berbagai macam protokol jaringan. Wireshark mampu menampilkan hasil enkapsulasi dan field yang ada dalam PDU. 

I.3 Langkah Kerja Langkah-langkah menggunakan Wireshark untuk melakukan melakukan capture PDU.
1. Jalankan Wireshark
2. Untuk melakukan capture dengan memilih pilihan yang tersedia, pilih menu Capture > Options akan tampil jendela seperti di bawah ini : 

3. Pada jendela Capture Option, pilihlah interface Ethernet yang akan di-capture. Terlihat pada screenshot di atas terdapat 3 buah highlight. Highlight paling atas menunjukkan pilihan untuk melakukan capture pada Promiscuous Mode. Jika pilihan ini diaktifkan, maka Wireshark akan melakukan capture terhadap paket-paket yang ditujukan untuk komputer ini dan paket-paket yang terdeteksi oleh NIC dari komputer-komputer dalam satu segmen jaringan. Highlight kedua menunjukkan pilihan-pilihan untuk mengatur tampilan atau informasi yang akan ditampilkan oleh Wireshark. Jika pilihan hide capture dialog info dinonaktifkan, ketika kita memulai capture, Wireshark akan menampilkan jendela tambahan yang memberikan statistik persentase protokol yang ter-capture sebagai berikut :

Highlight ketiga memberikan pilihan bahwa Wireshark akan menerjemahakan alamat jaringan dalam PDU menjadi nama. Mengaktifkan pilihan ini akan menambah PDU ekstra ke dalam data yang ter-capture.  Jendela Wireshark terdiri atas tiga bagian, seperti ditunjukkan pada screenshot berikut : 

  • Packet List Pane menampilkan ringkasan dari paket-paket yang tertangkap oleh Wireshark. Memilih salah satu paket yang tampil pada bagian ini akan memperlihatkan detail dari paket tersebut pada dua panel di bawahnya. 
  • Packet Detail Pane menampilkan detail dari paket yang dipiliha pada Packet List Pane. 
  • Packet Byte Pane menunjukkan isi data dari sebuah paket dalam heksadesimal serta menunjukkan detail dari field yang dipilih pada Packet Detail Pane. 
Untuk memulai proses capture, klik pada tombol Start. 
4. Buka command prompt dengan cara klik Start > Run... > ketikkan cmd > klik OK. Lakukan ping ke komputer yang lain dengan mengetikkan perintah ping IP Tujuan.
5. Aktivitas ping tersebut akan terekam oleh Wireshark, simpan hasil capture dengan memilih menu File > Save As... pada Wireshark. 
6. Kemudian menganalisis hasil capture.

II. APPLICATION LAYER PROTOCOL
II.1 Tujuan 
  • Menggunakan Wireshark untuk menangkap PDU 
  • Mengamati protokol HTTP sebagai protokol pada Application Layer 
II.2 Latar Belakang 
Application Layer merupakan layer paling atas, baik pada model OSI, maupun model TCP/IP. Layer ini menyediakan antarmuka antara aplikasi-aplikasi yang kita gunakan, dengan jaringan yang digunakannya untuk melakukan pertukaran informasi. Pada pertukaran informasi antar aplikasi yang berjalan pada host pengirim dan host tujuan digunakan berbagai protokol Application Layer. Protokol pada application layer menentukan bagaimana pesan dipertukarkan antara host pengirim dan tujuan, sintaks dari perintah-perintah kontrol (control command), jenis dan format data yang dipertukarkan, metode yang digunakan untuk mengetahui terjadinya kesalahan dan bagaimana mengatasi kesalahan tersebut, serta bagaimana interaksi dengan layer yang berada di bawahnya. Terdapat banyak protokol untuk apllication layer, antara lain Domain Name Service Protocol (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Telnet, Filet Transfer Protocol (FTP), dan sebagainya. Pada praktikum ini akan dilakukan analisis terhadap protokol yang sering kita gunakan, yaitu HTTP. Hypertext Transfer Protocol (HTTP), pada awalnya merupakan prokol yang dikembangkan untuk mempublikasikan maupun mengunduh halaman HTML. Saat ini, HTTP yang merupakan protokol pada application layer yang paling sering digunakan juga dimanfaatkan untuk transfer data. HTTP menentukan mendefinisikan protokol dalam melakukan request dan response antar klien dan server. Dengan HTTP, terdapat tiga jenis pesan yang dipertukarkan, yaitu GET, POST, dan PUT. GET digunakan oleh klien untuk melakukan request. POST dan PUT digunakan untuk melakukan upload data ke server. 

II.3 Langkah Kerja 
1. Jalankan Wireshark dan mulailah capture. 
2. Buka web browser yang ada pada komputer 
3. Masukkan alamat www.google.com. Setelah halaman www.google.com terbuka, tekanlah tombol Refresh pada web browser. 
4. Hentikan capture Wireshark dan simpanlah hasil capture Wireshark tersebut. Tutuplah web browser. 
5. Kemudian menganalisis hasil capture.

III. TRANSPORT LAYER PROTOCOL 
III.1 Tujuan
  • Mengetahui protokol pada transport layer 
  • Mengetahui cara kerja TCP dan mengidentifikasi TCP header menggunakan wireshark dan sesi FTP 
III.2 Latar Belakang 
Transport Layer memiliki beberapa fungsi. Transport Layer bertugas untuk melakukan identifikasi aplikasi yang saling berkomunikasi dan menjaga komunikasi antara aplikasi dari pengirim ke penerima. Selain itu, layer ini juga memiliki fungsi melakukan pembagian data menjadi bagian-bagian kecil yang disebut sebagai 
segment serta menggabungkan kembali segment tersebut pada host yang menerima. Dalam TCP/IP Transport Layer digunakan 2 macam protokol, yakni TCP dan UDP. Masing-masing protokol memiliki karakteristik tertentu dan mendukung protokol-protokol pada layer di atasnya. Misalnya TCP mendukung HTTP dan FTP, sementara UDP mendukung DNS dan TFTP. Perbedaan antara kedua protokol tersebut ada pada reliabilitasnya. Untuk menjalanakan tugasnya baik TCP dan UDP menambahkan header pada data yang akan dikirim. Isi header antara kedua protokol tersebut berbeda, sesuai dengan karakteristik masing-masing protokol. Header yang dipasang oleh kedua protokol tersebut dapat iidentifikasi dan dianalisis dengan menggunakan network analyzer tool, salah satunya adalah Wireshark. Header pada protokol 
TCP dapat dilihat pada gambar berikut :
TCP Segment
Untuk protokol UDP, header yang ditambahkan adalah sebagai berikut :
UDP Datagram
 III.3 Langkah Kerja
1. Jalankan program FileZilla yang ada pada komputer.
2. Jalankan Wireshark dan mulai proses capture.
3. Pada jendela program FileZilla, isi bagian Host, Username, Password, dan Port. Kemudian klik pada tombol Quickconnect.
4. Download file labjaringan.html dari FTP server, tunggu hingga terdapat pesan “file transfer successful” pada FileZilla.
5. Hentikan capture Wiershark dan simpan hasil capture tersebut.
6. Kemudian menganalisis hasil capture.